Tradisi Ilmu dalam Pendidikan Islam

Authors

  • Achmad Reza Hutama Al Faruqi Centre for Islamic and Occiddental Studies (CIOS) UNIDA Gontor
  • Anggi Jihadi Darma Universitas Darussalam Gontor

Abstract

Islam telah lama menghargai ilmu pengetahuan, dan jika dilihat dari akar sejarahnya, dapat dilihat bahwa warisan ilmu pengetahuan dalam Islam dikembangkan dan diperluas bersamaan dengan Islam itu sendiri. Tradisi pengetahuan dalam Islam akan dibahas dalam artikel ini. Artikel ini ditulis dengan menggunakan metode deskriptif-analisis. Perintah membaca (iqraa) diberikan kepada Rasulullah SAW dalam surat Al-Alaq ayat 1–5, dan akibatnya, terciptalah berbagai makna membaca dalam wahyu pertama yang diterima Rasulullah SAW, seperti mempelajari, mengkaji, meneliti, dan menyadari ciri-ciri sesuatu yang akan bermanfaat bagi umat manusia. Berdasarkan temuan penelitian tersebut, dapat dikatakan bahwa keilmuan Islam memiliki sejarah yang panjang dan dimulai sejak munculnya Islam, ketika Rasulullah menggunakan berbagai metode untuk membangun tradisi ilmiah. Dari temuan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tradisi Rasulullah SAW menggunakan berbagai metode untuk membangun peradaban berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai landasan peradaban ilmiah. Keilmuan Islam berawal dari masa ketika Islam pertama kali muncul. Landasan Islam seperti yang ada sekarang adalah tafsir (tafaqquh) Nabi Muhammad SAW terhadap Al-Qur'an, yang diturunkan kepadanya secara berurutan pada periode awal Mekkah, akhir Mekkah, dan Madinah.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2023-07-24

How to Cite

Achmad Reza Hutama Al Faruqi, & Anggi Jihadi Darma. (2023). Tradisi Ilmu dalam Pendidikan Islam. Al-Wihdah: Jurnal Pendidikan Islam, 1(1), 32–45. Retrieved from https://e-jurnal.stitnurussalam.ac.id/index.php/alwihdah/article/view/10